Basic TCP/IP


Packet Header terdiri dari :
1. Data.
2. Options (if any).
3. 32 bit destination IP Address.
4. TTL (Time To Live), protocol 16 bit header checksum.
5. 16 bit identification, fragment offset flag/length.
6. ver ( IP version (4)), IHL ( IP Header Length), ToS (Type of service),16 bit total length.

MAC Address 
MAC (Media Access Control) digunakan sebagai identitas yang unik untuk berkomunikasi di OSI Layer 2.
Sebagian bit merupakan identitas pabrik pembuat hardware.

ARP Table 
merupakan protokol penguhung Layer 2 Data Link dan Layer 3 Network.
ARP Tabel di router merupakan daftar host yang terhubung langsung berisi informasi pasangan mac address dan ip address.
Di IPv6 ARP digantikan dengan NDP (Network Discovery Protocol).

IP Address adalah sistem pengalamatan setiap host yang terhubung dengan jaringan.
IP Address yang sering digunakan yaitu IPv4 (32 bits/4 byte).
Pengelompokkan IP Address yaitu
1. Pengelompokkan IP Address dilakukan dengan subneting.
2. Subnet... 0-32.
  • Melambangkan jumlah IP dalam subnet tersebut dengan rumus 2(32-x)
  • Subnet 0 berarti semua IP Address.
  • Subnet 32 berarti satu IP Address 
IP Subneting (contoh)  
Contoh : 192.168.0.0/24
  • Netmask : 255.255.255.0
  • Prefix : /24
  • IP Network : 192.168.0.0
  • First HostIP : 192.168.0.1
  • Last HostIP : 192.168.0.254
  • Broadcast : 192.168.0.255
  • HostIP : total IP di dalam Subnet (–) minus 2
Tabel Subneting

Subnet Mask
Prefix
No of IP
Usable IP
255.255.255.0
/24
256
254
255.255.255.128
/25
128
126
255.255.255.192
/26
64
62
255.255.255.224
/27
32
30
255.255.255.240
/28
16
14
255.255.255.248
/29
8
6
255.255.255.252
/30
4
2
255.255.255.254
/31
2
-
255.255.255.255
/32
1
-

Public dan Private IP Address
Public IP Address adalah IP Address yang dapat diakses di jaringan internet.
Mendapatkan Public IP Address dari : dipinjami dari ISP atau Alokasi dari APNIC/IDNIC (www.idnic.net).
Private IP Address adalah IP Address yang diperuntukkan untuk jaringan lokal (tidak dapat diakses di jaringan internet).
Private IP Address terdiri dari tiga kelas yaitu :
  1. Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255 (10./8).
  2. Kelas B : 10.0.0.0 – 10.255.255.255 (10./8).
  3. Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255 (192.168./16).
 IP Protocol
  • Adalah protokol standart yang digunakan untuk mengkomunikasikan data melalui berbagai jenis perangkat dan layer.
  • Pengiriman data dilakukan dengan sistem per paket atau per connection.
  • Sistem ini menjamin keutuhan data, dan mencegah terjadinya kekurangan ataupun duplikasi data.
  • Ada beragam protokol yang biasa digunakan, yang umum adalah TCP, UDP, dan ICMP.

ICMP (Internet Control Message Protocol)
  • Disalurkan berbasis best effort sehingga bisa terjadi error (datagram lost).
  • Banyak digunakan untuk pengecekan jaringan.
  • Prinsip kerja:
  1. Host (router ataupun tujuan) akan mendeteksi apabila terjadi permasalahan tranmisi, dan membuat ICMP message yang akan dikirimkan ke host asal.
  2. Aplikasi ICMP yang paling banyak digunakan: Ping dan Traceroute.

UDP (User Datagram Protocol)
  • Komputer yang satu bisa mengirimkan pesan/ datagram ke komputer lainnya di jaringan, tanpa terlebih dahulu melakukan hand-shake (connectionless communication).
  • Biasanya digunakan untuk servis yang mengirimkan data kecil ke banyak host.
  • Tidak ada flow control ataupun mekanisme lain untuk menjaga keutuhan datagram.
  • Aplikasi yang paling umum menggunakan UDP dalam DNS dan berbagai game online.

TCP (Transmission Control Protocol)
  • Merupakan protokol yang paling banyak digunakan di internet.
  • Bekerja dengan pengalamatan port :
  1. Port 1 – 1024 : low port (standard service port).
  2. Port 1025...: high port (untuk transmisi lanjutan).
  • Contoh aplikasi: HTTP, E-mail, FTP.
  • Prinsip Kerja:
  1. Connection Oriented : Koneksi diawali dengan proses handshake.
  2. Reliable Transmission : Mampu melakukan pengurutan paket data, setiap
    byte data ditandai dengan nomor yang unik.
  3. Error Detection : Jika terjadi error, bisa dilakukan pengiriman ulang data.
  4. Flow Control : Mendeteksi supaya satu host tidak mengirimkan data ke host lainnya terlalu cepat.
  5. Segment Size Control : Mendeteksi besaran MSS (maximum segmen size) yang bisa dikirimkan supaya tidak terjadi IP fragmentation.
  6. Congestion Control : menggunakan beberapa mekanisme untuk mencegah terjadinya congestion pada network.

Konsep Dasar Jaringan :
  1. Host yang memiliki IP Address dari subnet yang sama bisa terkoneksi langsung, tanpa melalui router.
  2. Router bertugas untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan yang memiliki subnet yang berbeda.
  3. Dua buah IP Address yang berasal dari subnet yang sama tidak boleh dipasang pada dua buah interface yang berbeda pada sebuah router.
  4. Default gateway menentukan ke arah mana trafikharus disalurkan untuk menuju ke internet.
  5. DNS diperlukan untuk melakukan pengubahan nama domain menjadi ip address, karena seluruh proses pengaturan trafik dilakukan berdasarkan
    layer 3 OSI, yaitu ip address.


EmoticonEmoticon